Pertanyaan aneh dan jawaban Agung
Idad:
Syekh Nayif as Shohafi,
Syekh Mansur as Salimi
Adalah
Suku Quraisyh, mereka menyakiti Rasululullah shalallahu alaihi wasallam dengan
sangat buruk, mereka berkata bahwa Nabi adalah penyihir, nabi adalah pendeta,
nabi adalah pembohong dan berbagai perkataan buruk lainnya, sampai pada suatu
hari, mereka datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan berkata:
“ Ya Muhammad, misalkanlah
(sifatilah) bagaimana Tuhanmu!”
Maka
Allah SWT menurunkan ayat:
“Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia" (Al Ikhlas 1-4)
Dialah Allah, Yang Maha Esa, Esa dalam
Rububiyah, Esa dalam Uluhiyah, Esa dalam Asma dan sifatNya. Bergantung pada Nya
segala sesuatu, Dialah yang maha sempurna, tidak membutuhkan apapun dari yang
lain, dan Dialah tujuan dari semua pemenuhan hajat. Tidak beranak dan
diperanakan, dan tidak ada yang setara dengan Dia. Tidak ada yang menyamai Nya,
tidak ada yang semisal dengan Nya, dan tidak ada yang setara dengan Nya, “Tidak
ada yang semisal dengan Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Surat ini memberikan sebuah kisah
yang menceritakan tentang salah satu sifat Allah SWT, yaitu sifat Ar Rahman.
Suatu ketika, ada seorang sahabat yang mengimami sahabat lain dalam shalat, dan
disetiap rakaat, dia membaca surat al Ikhlas, kemudian membaca apa yang mudah
dari Qur’an. maka datanglah para sahabat yang menjadi makmum, melaporkan hal
tersebut kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam seraya berkata: “ Ya
Rasulullah, di setiap raka’at, dia shalat mengimami kami, dan membaca Qul Huwa
Allahu Ahad.”
Kemudian Rasulullah shalallahu
alaihi wasalam menjawab: “Tanyakan kepadanya, kenapa dia melakukan hal itu!”
Maka merekapun pergi menanyakannya,
dan dijawab oleh imam tersebut :”Sesungguhnya aku menyukainya, karena
didalamnya ada sifat Ar Rahman (Allah).”
Maka Rasulullah shalallahu alaihi
wasalam menjawab: “Sungguh Allah telah menyukaimu, karena engkau menyukainya
(Al Ikhlas).”
Menyukai Qul Huwa Allahu Ahad telah
melahirkan kesukaan Allah kepadanya. Pada kesempatan lain, Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam menanyakan kepada sahabat: “Apakah salah seorang
dari kalian ada yang bisa membaca sepertiga dari Al Qur’an dalam semalam?”
Para sahabatpun menjawab: “Ya
Rasulallah, siapakah yang sanggup melakukannya?” maka mereka pun merasa ragu
sampai Rasulullah shalallahu alaihi wasalam menjawab: “Qul Huwa Allahu Ahad,
sama dengan sepertiga dari Al Qur’an.”
Maka bacalah, ulangilah, dan
belajarlah, karena didalamnya ada sifat Ar Rahman (Allah). Ya Allah, jadikanlah
kami dari golongan orang yang mencintai “Qul Huwa Allahu Ahad
Penterjemah:
Terry Arya Viratama
Comments
Post a Comment